Selain khasiat teh yang menyehatkan bagi tubuh. Minuman teh juga sangat fleksibel untuk dijadikan berbagai sajian minuman dengan inovasi yang menggugah selera. Rasanya yang nikmat dan menyegarkan tersebut, juga ampuh untuk membuat tubuh lebih rileks dan bugar. Walaupun minuman ini begitu populer di masyarakat Indonesia khususnya, ternyata banyak fakta tentang teh yang masih belum banyak orang ketahui lho! Intip ulasannya berikut ini yuk!
Fakta tentang teh yang akan membuat Anda tidak menyangka.
Asal Teh Dari Jenis yang Sama
Anda kemungkinan besar sudah tahu bahwa jenis-jenis teh beraneka ragam. Contohnya seperti teh hijau, black tea, teh putih, teh oolong, sampai puerh tea.
Yang mana jenis teh tersebut punya ciri khas dan cita rasanya tersendiri. Walaupun begitu, semua jenisnya ternyata berasal dari satu jenis tanaman yang sama yakni Camellia Sinensis.
Tanaman tersebut merupakan varietas tumbuhan berupa semak atau pohon perdu kecil. Pucuk dari dedaunannya itulah yang diolah hingga akhirnya menjadi teh.
Menurut Mel Hattie selaku pakar teh, tanaman tersebut punya 2 jenis yakni Camellia Sinensis yang banyak tumbuh di daerah Cina, Vietnam, Korea, serta Jepang. Sementara itu untuk jenis lainnya ialah Camellia Sinensis Assamica yang tumbuh di wilayah India, Sri Lanka, dan Kenya.
Tanaman ini melalui proses pengolahan yang berbeda-beda, sehingga terciptalah produk teh dengan karakteristik yang tidak sama.
Selain itu, ternyata kondisi iklim, ketinggian, serta komposisi tanah yang berbeda pada daerah yang menanam tanamannya tersebut, akan memengaruhi rasa pada tehnya lho! Unik banget ya?
Cara Membedakan Jenis Teh
Fakta tentang teh yang selanjutnya ialah bahwasanya metode pembuatan teh dilakukan dengan cara oksidasi. Sesudah pucuk tanamannya dipetik, lalu akan melalui proses kliping untuk mengeringkannya. Setiap teh akan dibedakan dari lamanya waktu pengolahan oksidasinya tersebut.
Mel Hattie mengatakan contohnya seperti teh hijau, yang cara pengolahannya sama seperti kopi. Di mana daunnya akan dikukus dahulu dengan suhu ringan untuk membunuh enzim di dalamnya dan menghentikan proses oksidasinya.
Dalam pembuatannya tersebut, harus tetap menjaga warna hijaunya agar tidak merubah sajian pada tehnya. Kemudian daun akan digulung dan dilakukan pemanasan hingga mempunyai kadar air sekitar 7%. Selanjutnya teh siap untuk dikemas.
Green tea ini hanya melewati 1 kali proses penyaringan saja. Begitu pula dengan proses oksidasinya yang tidak terlalu lama. Di mana akan menghasilkan warna sari teh berwarna hijau muda yang cantik, dengan aroma yang menyegarkan.
Untuk pengolahan jenis teh lainnya juga seperti itu, metode prosesnya akan berbeda-beda. Sehingga hasil produknya tidak akan sama.
1/2 Kg Teh Butuh Sekitar 2000 Helai Daun
Pasti Anda belum mengetahui fakta tentang teh yang satu ini. Untuk menghasilkan setengah kilogram teh kering siap minum, butuh pucuk daun segar kurang lebih berjumlah 2000 helai. Wahh…banyak sekali ya.
Alasannya adalah karena proses pengeringannya yang panjang dan lama, membuat daun the menjadi menyusut sangat banyak sampai lebih dari 50%.
Apabila ingin menghasilkan produk teh dengan kualitas tinggi yang pekat, akan membutuhkan jumlah helai daun yang lebih banyak lagi. Hal ini tidak mengherankan, jika banyak jenis teh yang langka dengan kualitas premium dan punya harga jual sangat mahal untuk 1 cangkirnya saja.
Tinggi Tanaman Teh
Pada varietas teh Jawa dan Cina, ketinggian tanamannya bisa mencapai 9 meter lho! Bahkan untuk jenis Assamica, tingginya bisa 12-20 meter. Wahh….tinggi sekali ya?
Sehingga untuk memudahkan para pemetik pucuk daunnya, pohon teh akan dipangkas. Fungsi lainnya juga untuk memaksimalkan hasil produksi daunnya agar lebih banyak.
Kadar Kafein Setiap Teh Berbeda
Fakta tentang teh satu ini yaitu jika aneka ragam jenis teh yang ada tersebut, ternyata mengandung tingkat kafein yang tidak sama lho! Jumlah kafeinnya sendiri dapat terlihat dari tampilannya.
Dari Times of India, mengatakan bila 1 cangkir teh putih terkandung sekitar 15-39 mg kafein. Sementara itu untuk jenis green tea kurang lebih 12-50 mg kafein.
Selain itu, jenis teh oolong mengandung kafein sekitar 12-49 mg. Berbeda lagi dengan black tea yang kelihatannya lebih hitam dan pekat, ternyata kafeinnya kurang lebih hanya 20 mg.
Miliki produk teh instan dari bahan terbaik.
Perkembangan minuman teh yang kian kekinian, selalu membuat masyarakat Indonesia tidak ingin ketinggalan untuk menyicipinya. Maka dari itu, berbisnis produk yang satu ini dijamin tidak akan ada matinya dan bergelimang cuan deh!
Bagi Anda yang sudah memiliki modal dan ingin melangkah untuk membuat produk minuman teh, bisa mempercayakannya kepada CV. Putra Farma Yogyakarta sebagai jasa maklon minuman berpengalaman sejak 20 tahun lalu.
Kami memiliki sejumlah produk berbahan dasar teh dengan kualitas premium terbaik tanpa pengawet dan pewarna tambahan di antaranya black tea, cinnamon tea, teh jahe, teh ginseng, lemongrass tea, matcha tea, teh manggis, milk tea, red rice tea, teh melati, serta teh rosella.
Anda pun tidak perlu mengeluarkan biaya untuk bangun pabrik dan bayar karyawan lagi. Karena semua kebutuhan Anda akan terpenuhi, mulai dari bahan baku; kepengurusan izin edar; desain produk; hingga pendistribusiannya.
Sehingga Anda tinggal duduk manis menunggu produk datang dan memasarkannya secara bebas ke masyarakat. Jangan ragu untuk memulai, karena kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk Anda.
Beragam keuntungn bisa Anda dapatkan dengan menjalin partner bisnis kami antara lain membuat nama merek sesuai keinginan; 1 formula produk khusus untuk 1 klien; negosiasi HPP; produk berstandar GMP; dan lain-lain.
Maklon terlengkap dengan proses yang memudahkan, cepat, aman, amanah, dan terjangkau. Untuk informasi selengkapnya, silahkan hubungi kontak CV. Putra Farma Yogyakarta.
Temukan kami di media sosial
Instagram : @putrafarmayogyakarta
Facebook : Putra Farma Yogyakarta
Putra Farma Yogyakarta. Harga minimum, rasa premium.
“Promo setiap pembelian 5000 box free 250 box all varian. Segera buat produk versi terbaik Anda sendiri. Ada free ongkir dalam kota lho!”
Source :